Karya : Elina Fatmawati
Dimata kamu aku yang selalu salah ..
Dan aku yang harus selalu ngalah..
Tapi ketika aku yang sedikit mementingkan amarah..
Kamu bisa dengan mudah buang segalanya seperti sampah..
Semurah itukah persahabatan antara kita?.
Atau aku yang terlalu naif, menganggap semuanya terlalu mahal untuk ku jaga..
Persahabatan macam apa yang tlah tercipta?
Kamu bahkan hanya datang ketika kamu duka..
Bahkan tak pernah penuhi mau ku ingin bersama dalam suka..
Atau aku yang terlalu bodoh atas semuannya..
Kamu buat ku terluka dalam api persahabatan ini..
Andai kamu tahu aku sakit dan menangis saat sepi..
Aku pikir kamu tahu aku, lebih dari diriku sendiri..
Nyatanya lebih dari itu bahkan kamu gak anggap aku hadir di bumi..
Taukah kau apa yang terjadi ini?
Yang lagi – lagi ku masih mencoba memahami..
Bahkan ku hanya ingin menyalahkan diriku sendiri..
Atas ketidakpantasan diriku dlm hubungan persahabatan yang hanya tinggal perih...
Sekarang yang ada luka dan perih,
Bahkan hatiku yang hampir mati ini makin membeku..
Tibalah saatnya kita untuk melalui dua persimpangan kanan dan kiri..
Diujung jalan persahabatan yang sudah menjadi abu..
Dua Persimpangan yang membuatku merasa tidak berarti..
Aku merasa tidak pantas diri..
Hingga tibalah belokan terakhir yang kau nanti..
Membuatku diam membeku ditepi...
Aku berharap kau berbalik untuk memelukku lagi..
Tapi kau malah berlari tanpa peduli..
Akupun mencoba perbaiki dengan mengalahkan kebenaran diriku ini..
Tapi kau semakin jauh berlari mengakhiri..
Kukatakan terakhir kali padamu..
Kesedihan ini tak ada artinya bagiku..
Luka ini tak mengapa hadir menghiasi jiwaku..
Asalkan semua tak berlalu..
Tapi Kau Tetap berlalu..
Seakan kau beritahuku tentang segala tipuanmu dulu untukku..
Bagaimana kau bisa menyingkirkan orang yang ada disekitarku..
Untuk menjaga keberadaanmu, perlahan menghancurkanku..
Benarkah itu yang terjadi?
Setega itukah sahabatku yang telah 9 tahun mengenalku?
Apakah benar dia orangnya?
Bahkan detik inipun ku masih percayaimu sepenuhnya, (Bodohnya)..
Pertnyaan yang lucu dan miris..
Hingga aku tertawa sambil menangis..
Tak tahu pula membedakan yang kali ini tawa atau tangis...
Tapi ku katakan dalam hati, aku siap dan kuat walau ku anggap ini tragis..
Tibalah saatnya..
Hapuskan semua kisah antara kau dan aku..
Kemudian sebagian yang berputar mininggalkanku..
Menunggu waktu yang bisa membasuh luka dan ragu..
Hingga masa lalu dapat lepaskanku...
Aku akan selalu mengerti..
Dan tak akan berhenti..
Meski harus terbalut perih seperti hari ini..
Karena ku yakin, keikhlasan akan membawaku ke tempat yang ku nanti..
#Ingatlah bahwa hari ini ada karena kamu yang meminta:)
#Selamat jalan sobat!! Semoga Bahagia!! So thankyou so much for everything:) Termasuk untuk permainan perih ini..